<!--[if gte mso 9]> #Episode Inspiratifku bersama Asma Nadia@ Rumah Tanpa Jendela “Rumah tanpa plafon” Ternyata saat mata pelajaran biologi,bapak guru juga menegaskan bahwa:” Ingin seperti kerang rebus atau kerang mutiara?Jika kita tidak pernah mendapat cobaan, kita akan menjadi seperti kerang rebus atau kerang yang tidak ada harganya. Tapi kalau kita mampu menghadapi cobaan, bahkan mampu memberi manfaat pada orang lain ketika kita sedang mendapat cobaan, kita akan menjadi kerang mutiara yang sangat berharga.” Ya,Begitu dapat ujian(Masalah), kita seharusnya bersyukur karena itu pertanda kita mau naik kelas. Bila tak pernah mendapat Ujian(Masalah), kita harus khawatir. Jangan - jangan derajat dan kelas hidup kita memang belum bisa naik.Wallahua`lam…Aku termenung. Begitu pula dengan kisah kehidupan keluargaku,aku sebatangkara diperantauan setelah lulus dibangku sekolah.Ibu dan ayah ku berjuang mati-matian dirumah demi sesuap nasi. Adik sulungku tinggal menunggu detik-detik kelulusan.Dan kakak bungsuku jauh dimedan perang kehidupannya.”Piluh itu masih tergores diwajahmu,karen takdir telah mengujimu.Smga masih ada ruang ikhtiar yg membuatmu sabar&tegas,sehingga bisa merubah nasibmu...
Yakinlah whai sodaraku:-)”Pesan teruntuk kakakku. Kakakku Fajar namanya.Saat ini mengalami depresi.Kata Dokter tidak gila!Kata Psikiater tidak stress!Kata pak kyai tidak kesurupan ataupun kepelet.Na`udzubillah…Masih ada sebuah harapan,meski pernah putus harapan,setelah impiannya hilang.Ketika keinginan menjulang tinggi,namun apa daya saat Allah tak berkehendak karena tak ada ridho orang tua. Aku sempat shock,melihat kondisi kakakku seperti itu.Setelah tiga tahun selama SMP tinggal di asrama,jauh rumah,dan ingin mengasah prestasinya di SMA favorit di Surabaya. “Tidak,kamu harus tetap sekolah disana seperti SMP,tinggal diasrama”tegas ayahku. Kakakku termasuk pendiam,pasti dibalik kediammannya aka ada sebuah tekanan.Sehingga terjadilah keresahan,kegundahan dan kegalauan jiwa yang tidak wajar. *** Fi Sya`baniyah Yang memiliki akun Facebook Meraih sukses merupakan nam lengkap Nisfiyah Sya`baniyah Munir atau akrad disapa Fifi. Menyukai dunia kepenulisan dan jurnalistik sejak dibangku sekolah.Kini diusia 20 tahun, aktif membuat bulletin remaja,mengisi rubik majalah social dan ikut dalam berbagai lomba serta antologi.Yang juga bergabung di group Untuk sahabat creator Dang Aji S.Terus berkiprah dalam Tulis menulis,terus belajar dan mengajar.Menyampaikan walau satu ayat…v2-nizvy.blogspot.com Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang sayangku, itu hanyalah tikungan, bukan akhir!
Kuteringat betul akan pesan ibu,setiap aku mencium tangannya sebelum berangkat sekolah “Hati-hati,jangan lupa berdoa.Agar selalu diberi kekuatan oleh Allah”. Sampai di sekolah pun pesan ibu masi terngiang dan menguatkanku disaat aku menyerah.Ternyata Allah akan memberikan kemudahan dalam kesulitan itu.
Ketika melakukan kebaikan, kita pamrih hanya pada Allah, misal ketika berinfaq kita niatkan, "Ya Allah gantilah kebaikanku dengan lipatan rizki-Mu"..itulah ikhlas.Aku mengenal dan memaham setelah banyak masalah yang ada didepanku.Sepadan juga dengan masalah yang aku hadapi saat ini.Benar-benar krisis.Aku sebatangkara,tanpa seorang yang mendukung dan mengasihiku.Aku harus ikhlas menghadapi ini semua. Sesungguhnya manusia ini lemah,
kalau sudah putus asa.. harus tetap meneruskan berusaha dlm keadaan putus asa… jangan sampai putus harapan.Karena Harapan kita hanya kpd ALLAH.ALLAH yang Maha Mengasihi pr hamba-NYA menganugerahkan kpd manusia pelbagai nikmat utk meneruskan kelangsungan hidup mereka ...Hanya sj jgn sampai kenikmatan itu mengaburkan pandangan.. hingga lupa utk 'bersyukur'..
Ya,bersyukur atas karunia-Nya.Aku masih punya keluarga yang utuh.Meski hanya berada dalam rumah sederhana.Tapi penuh makna.Hanya beralaskan lantai kuno,berdinding triplek dan tanpa plafon.”Ayah,kapan kita masuk bedah rumah yaa???”Keluh adekku.Seringkali dia malu dengan teman-temannya,karena kondisi rumah benar-benar sudah tidak ada di abad 21 yang berada didaerah kampungku.
***
Terkadang ketika ku sudah menentukan pilihan, rasanya sulit untk konsisten dan konsekuen. Apalagi pilihan yang telah ku tentukan kuanggap salah atau melenceng dari yang ku inginkan.Mungkin aku akan salalu menyalahkan diri ini dan berandai, seandainya aku memilih yg lain........
Ya,memilih hidup pada zona aman!”Kenapa aku bertahan dirumah ini?”Renungku.Pelita semangat kakakku redup,senyuman manis adikku juga kabur.Tapi Alhamdulillah Doa ayah dan ibu senantiasa menyertai langkahku,sehingga allah selalu membimbingku ditengah gelombang bahtera kehidupan.Dengan CINTA menginspirasi seseorang untuk berbuat atas nama kesenangan, ini bisa terjadi meski bukan karen ALLAH.
Hanya cinta yg lahir atas nama ALLAH, yg akan bertemu dg nilai-nilai ketulusan dan keikhlasan.
Orang tua mendidik anak nya dengan cinta ...Guru mendidik murid dengan cinta,
para pemimpin, memimpin dengan cinta,lingkungan membentuk dengan cinta..Dan aku tetap bertahan hidup menghadapi ini semua dengan cinta…Cinta karena ALLAH, benci karena ALLAH,Memberi karena ALLAH, tidak memberi karena ALLAH,Semua krn ALLAH..
Tiada yang salah denga janji ALLAH,tiada yang meleset dengan ketetapa ALLAH, tiada yang keliru dengan segala iradat ALLAH,semua telah dituliskan.setiap kejadian telah dibukukan. sudah bukan saatnya lagi untuk merenung,menangis,menyesali diri,apalagi menyalahkan taqdir yang telah terjadi.
Dan Sampai akhirnya ku bisa mengantarkan kakakku ke pondok rehabilitas mental melalui yayasan dana social,Meski adikku masih jauh dariku.Tapi aku berusahan dan berdoa,merubah rumah tanpa plafon itu dengan sebuah rumah permadani hijau.Setelah kuterjang ombak itu dengan keyakinan,saat ku menjemput kakakku dari rumah sakit jiwa seorang diri dan mengantarkannya di tempat yang layak,demi masa depan kakakku.Rumah tanpa plafon itu akan menjadi saksi bisu yang merubah takdir hidupku dan keluargaku.
Aku harus tetap berjuang!Rumah tanpa plafon itu memotivasiku untuk merubah takdirku.Mimpi-mimpi masih ku ukir,harapan-harapan masih kurajut,dan kanfas putih itu akan kulukis dengan aneka warna kehidupanku yang indah.
Sabtu, 26 Maret 2011
#Episode Inspiratifku bersama Asma Nadia @ Rumah Tanpa Jendela
Posted by Nisfiyah Sya'baniyah Munir
09.42, under | No comments
0 komentar:
Posting Komentar