"Tanamkanlah kesadaran yang mendalam tentang keagungan dan kebesaran Allah SWT. Jangan takut kepada siapapun atau mengharapkan suatu manfaat dari siapapun melainkan Allah Azza Wa Jalla. Serahkan segala kebergantunganmu kepada-NYA dan hendaklah kamu yakin kepada-NYA. Apa jua benda yang kamu perlukan, maka hadapkanlah keperluanmu itu kepada Allah SWT dengan penuh rasa keyakinan bahwa keperluanmu itu akan dipenuhi"

Sabtu, 22 Januari 2011

Waspada kini VMJ...

Posted by Nisfiyah Sya'baniyah Munir 00.02, under | No comments

Bismillah..
Hal yang sangat menarik salah satunya adalah menyimak romantika di dunia Kita berada,baik rekan sekolah,kuliah,kerja atau bahkan aktivis dakwah. Di antara sebegitu banyak yang memiliki komitmen perjuangan, ada juga beberapa yang suatu saat kadang tergelincir pada jebakan interaksi ikhwan-akhwat. Karena memiliki amanah yang sama, sesama pengurus harian lembaga, atau berada dalam satu bidang, bisa juga dalam satu kepanitiaan, membuat interaksi kerja menjadi lebih intens. Intensitas hubungan kerja itu suatu saat dapat menumbuhkan benih-benih simpati atau bahkan cinta di antara ikhwan dan akhwat. Hal ini bisa jadi fenomena yang wajar, karena cinta kepada lawan jenis itu fitrah manusia, katanya. Tapi meski fitrah, tetap aja ada resikonya, terutama pada keikhlasan beramal, sehingga bila ada bibit riya’ dan ujub bisa menghanguskan pahala yang seharusnya didapat. Namun jika ternyata tidak dapat mencegah adanya perasaan seperti itu, ya harus berusaha menjaga keikhlasan, dan tetap simpati (simpan dalam hati). Apabila perasaan itu telah mewujud pada realisasi amal, baik lisan maupun perbuatan, maka tak ayal akan terjadi juga gombalisasi di sini. Sering seseorang ingin mengekspresikan atau menyampaikan perasaannya yang sedang membuncah karena cinta. Bagi aktivis dakwah, hal seperti ini mustinya disimpan rapat-rapat dalam lubuk hatinya, jangan sampai si “dia” memergoki adanya perasaan itu. Gengsi dong!! Namun suatu saat pertahanan itu bisa jebol manakala perasaan itu makin menjadi-jadi sedang keimanan dalam kondisi menurun. Maka lahirlah sebentuk perhatian pada si “dia”, baik berupa nasehat, tausiyah, pujian, menanyakan sesuatu (baik tanya beneran atau pun pura-pura bertanya hayoo…) atau sekadar menanyakan kabar. Entah itu lewat SMS, telpon, saat chatting, via e-mail … bisa juga dalam rapat koordinasi. (Astagfirullah...,smoga kita bisa saling mengingatkan) Waspada!kini VMJ(Virus Merah Jambu) telah termutasi menjadi H1N1,karena dampak Globalisasi dan iklim dakwah yg telah banyak menyerang kita,dalan dunia sekolah,perkuliahan,karir kerja apa lagi aktivis dakwah... Ingat,H1N1 menular! Gejalanya: Curhat2an masalah pribadi Sms-an,Fb-an,Chatting-an gk putus2... Semanagt Kerja/dakwah krn ada dia Bikin perjanjian Sebagaian Backstreet Dan lain2 lah... Jangan biarkan kinerja dan dakwah kita tidak berkah karena Virus ini... Makanya… ingat, penyebab awal perlu dicegah, yakni adanya gombalisasi. Kalau si gombal dah nyebar, maka sedikit banyak korban bisa berjatuhan. Baik ‘lecet-lecet’ ringan maupun ‘luka’ berat. Bahkan nanti gak hanya berdampak pada hati, tapi juga fisik. Lha bayangin aja … kalau jadi gak enak makan, gak nyaman tidur karena tiap mau makan .. ingat dia, mau tidur … ingat dia, mau ngapain aja ingat dia, apa gak lama-kalamaan bisa kurus tuh? Trus …siapa korbannya? Siapa lagi kalau bukan kaum wanita/akhawat. Mestinya paham dong gimana fitrah perasaan mereka. Mereka seneng dan suka bila diberi perhatian … bisa berbunga-bunga hatinya. Dan tipe cinta mereka (kebanyakan) adalah jatuh cinta sekali yang dibawa sampai mati, kayak Nurul dalam novel AAC itu loh… Trus mereka juga mudah berharap. Nah tuh … coba pikir kalau sampai mereka jatuh cinta, kemudian sampai berharap. Jika kemudian cinta dan harap itu tidak kesampaian, apa nggak sakiiiit banget nanti? Apa tega, mendholimi mereka seperti itu? Bagi para akhwat, hati-hati binti waspada Ukh … jangan mudah digombali. Jangan percaya dengan kata-kata suka, cinta atau janji-janji. Jangan mudah menambatkan hati, jangan mudah berharap. Stay cool, calm, confident. Perisai izzahmu harus tetap kokoh. Antunna tidak suka terombang-ambing kan? Antunna lebih suka pada kepastian kan? Makanya jangan sampai semua itu terjadi sebelum ada hal yang konkrit, sebelum ada kepastian. Hal konkrit itu adalah, si ikhwan mengkhitbah Antunna dengan datang ke orang tua Antunna. Itu … baru deh, oke. Waspadalah …waspadalah … Semoga niat kita tetap lurus yaa... Selamat Beraktivitas^_^

0 komentar:

Posting Komentar

Tags

Blog Archive